Kerja sendiri itu melelahkan, kerja tim itu membahagiakan. Dan saya yakin sebagian besar Anda yakin bahwa kerja tim hasilnya berlipat. 1 + 1 dalam pandangan agama yang saya anut, Islam, bukan sama dengan 2, tetapi sama dengan 27. Lho koq bisa? Sholat sendiri pahalanya satu, bila Anda berdua (berjamaah) pahalanya 27 kali lipat.
Namun sayang, ada beberapa hal yang membuat kerja tim tidak berjalan dengan baik, salah satunya adalah absence of trust (tidak saling percaya). Anggota tim tidak terbuka satu dengan yang lain, tidak percaya dengan lainnya, saling menyalahkan sekaligus enggan mengakui kesalahan dan kelemahan. Kondisi ini bila dipertahankan bisa merusak tim kita yang membuat kinerja kita semakin melorot. Untuk itu, kondisi ini perlu dicairkan dengan beberapa langkah.
PERTAMA, biasakan saling terbuka. Pengetahuan kita tentang sahabat atau rekan kerja itu bisa membantu saling pengertian. Buatlah suasana nyaman untuk saling berdiskusi, ngobrol, curhat di tempat Anda bekerja. Jauhi pernyataan “itu urusan pribadi kamu, jangan bawa-bawa ke sini.” Pernyataan ini menutup peluang orang untuk terbuka.
KEDUA, biasakan melakukan 360 degree feedback. Orang yang bertumbuh adalah orang yang menyukai feedback dari teman kerja, atasan dan juga anggota tim. Feedback yang konstruktif dan membangun akan membantu orang lain bertumbuh lebih cepat. Feedback bukan untuk menjatuhkan atau melemahkan. Feedback itu untuk menguatkan dan memperbaiki diri.
KETIGA, buat acara yang membangun kebersamaan. Manusia bukanlah robot, manusia itu punya jiwa dan rasa, maka ciptakanlah moment-moment untuk melakukan kegiatan bersama di luar pekerjaan agar jiwa terasah dan kita tidak mati rasa.
Mari bangun tim kita dengan tiga langkah mudah dan sederhana tersebut di atas agar tim kita tidak mengalami absence of trust.
Sumber : https://www.kubikleadership.com/cara-membangun-kepercayaan-dalam-tim/