Setiap orang tua ingin anak-anak mereka merasa nyaman dengan diri mereka sendiri. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang percaya diri mengalami manfaat mulai dari berkurangnya kecemasan dan peningkatan kinerja di sekolah hingga peningkatan ketahanan dan hubungan yang lebih sehat.
Seorang psikoterapis dan instruktur di Northeastern University, Amy Morin mengatakan, banyak orangtua yang menggunakan strateginya sendiri untuk membangun kepercayaan diri anak-anak mereka. Sayangnya, strategi ini justru membuat anak tidak menemukan kepercayaan diri.
Berikut 5 kesalahan dalam pengasuhan anak yang bisa menghancurkan kepercayaan anak, dilansir CNBC Make It.
Membiarkan anak lepas dari tanggung jawab
Kebanyakan orangtua akan memanjakan anak mereka, salah satunya dengan tidak menyuruh mereka melakukan suatu pekerjaan. Padahal, tugas yang sesuai dengan usia membantu mereka merasakan penguasaan dan pencapaian.
Jadi, apakah Anda memberi tahu anak Anda untuk membantu mencuci pakaian atau membuang sampah, tanggung jawab adalah kesempatan bagi anak-anak untuk melihat diri mereka mampu dan kompeten
Tidak mengajarkan untuk mengatur emosi
Bantu anak-anak Anda mengidentifikasi apa yang memicu emosi mereka dan mengajari mereka cara mengatur diri sendiri. Berikan mereka kerangka kerja yang membantu menjelaskan perasaan mereka sehingga mereka akan lebih mudah berurusan dengan emosi-emosi itu dengan cara yang sesuai secara sosial di masa depan.
Terlalu protektif
Anda pasti akan melakukan segala hal untuk melindungi anak Anda. Tetapi, menjaga mereka terisolasi dari tantangan juga dapat menghambat perkembangan mereka.
Lihat diri Anda sebagai panduan, bukan pelindung. Biarkan anak-anak Anda mengalami kehidupan, bahkan ketika itu menakutkan untuk dilepaskan. Anda akan memberi mereka kesempatan untuk mendapatkan kepercayaan pada kemampuan mereka untuk menghadapi apa pun yang terjadi dalam hidup mereka.
Mengharapkan Kesempurnaan
Ketika anak-anak melihat harapan terlalu tinggi, mereka mungkin tidak akan repot mencoba atau mereka mungkin merasa seolah-olah mereka tidak akan pernah berhasil.
Sebaliknya, berikan harapan yang jelas untuk jangka panjang dan tetapkan tonggak sejarah di sepanjang jalan. Misalnya, kuliah merupakan harapan jangka panjang, jadi bantu mereka menciptakan tujuan jangka pendek di sepanjang jalan. Misalnya mendapatkan nilai bagus, mengerjakan pekerjaan rumah, atau membaca.
Menghukum
Anak-anak perlu belajar bahwa beberapa tindakan mengarah pada konsekuensi serius. Tetapi ada perbedaan besar antara disiplin dan hukuman. Dengan mendisiplinkan anak, mereka akan menyadari bahwa tindakannya salah. Sedangkan menghukum anak akan membuat mereka berpikir bahwa dirinya tidak cukup baik.
Dengan kata lain, disiplin memberi anak Anda kepercayaan diri bahwa mereka dapat membuat pilihan yang lebih cerdas, lebih sehat di masa depan, sementara hukuman membuat mereka berpikir mereka tidak mampu melakukan yang lebih baik.
[azz]
Sumber : https://www.merdeka.com/uang/5-kesalahan-orangtua-yang-menghancurkan-kepercayaan-diri-anak.html
vq