KOMPAS.com - Saat lelah dan stres, terkadang kita mudah emosi dan kerap menyalurkannya kepada anak-anak kita. Padahal, menyalurkan emosi atau amarah kepada anak hanya akan menambah luka batin mereka. Membesarkan anak dengan penuh kasih sayang dan cara yang sehat justru akan membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan sehat secara emosional.
Berikut cara, agar kita bisa menjadi orangtua yang bisa mengendalikan emosi dan tidak mudah membentak atau memarahi anak:
1. Sembuhkan luka batin kita
Anak-anak terkadang bisa memicu emosi yang belum terselesaikan dalam diri kita, menyebabkan kita merasa terluka dan frustrasi. Hal ini biasanya disebabkan oleh pengalaman masa kecil kita sendiri atau kesulitan yang tengah kita alami. Oleh karena itu, mulailah berdamai dengan keadaan. Akui dan terima perasaan diri sendiri dari atau luka masa lalu kita. Lalu berikan anak kita semua cinta dan validasi yang tidak pernah didapatnya atau yang saat ini dibutuhkannya.
2. Jangan proyeksikan ketakutan kita
Ketika kita khawatir tentang kelakuan buruk anak-anak kita dan takut mereka tumbuh menjadi pribadi yang negatif, anak-anak kita akan mengambil energi buruk ini dan kemungkinan akan menempelkan label itu pada diri mereka sendiri. Jika seorang anak mulai berpikir bahwa dia "buruk," hal ini tentu akan membuat mereka juga berperilaku buruk.
3. Lakukan ritual perawatan diri
Semakin kita menjaga diri kita sendiri, semakin kita merasa layak untuk memenuhi kebutuhan kita dan batas-batas yang kita dihormati. Di sisi lain, saat kita merasa lelah dan tidak punya energi, kita juga merasa sulit untuk menangani anak-anak kita. Jadi, pastikanlah untuk melakukan ritual perawatan diri seperti meditasi, yoga atau olahraga. Dengan cara ini, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak akan menularkan energi atau perasaan negatif untuk anak-anak kita.
4. Ciptakan waktu berkualitas bersama anak
Perhatian adalah kebutuhan dasar bagi anak-anak untuk bertahan hidup. Ketika anak-anak kita mengalami ledakan emosi, sering kali itu merupakan tanda bahwa mereka berusaha mendefinisikan diri mereka sendiri, mengembangkan kepribadian mereka dan ingin mendapatkan perhatian. Sering kali ledakan emosi sebenarnya merupakan cerminan dari seorang anak yang merasa tak mampu menangani suatu hal. Hal itu juga pertanda bahwa mereka ingin merasa aman dengan bimbingan dan kasih sayang orangtua.
Cara terbaik untuk mewujudkan hal itu adalah dengan membuat waktu berkualitas dengan sang anak, di mana kehadiran kita seratus persen untuk si kecil.
5. Bebaskan rasa bersalah
Rasa bersalah dan malu adalah emosi getaran terendah yang dapat dialami manusia. Perasaan tersebut menjauhkan kita dari cinta, keseimbangan, dan kasih sayang. Bagaimanapun juga, mengasuh anak adalah suatu proses. Sebagai orangtua, kita hanya perlu melakukan hal terbaik setiap harinya.
Sumber : Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Cara Mengasuh Anak Tanpa Amarah",