Selama ini kita jarang mengetahui ternyata Burung Kacer merupakan Fauna Identitas kabupaten Kulon Progo dengan SK Bupati Nomor 599 tahun 1998 tentang Penetapan Flora dan Fauna Identitas Kabupaten Kulon Progo. Tulisan berikut ini mengajak pembaca untuk lebih dekat mengenal burung itu dan dengan mengenal maka pembaca bisa ikut serta untuk memperhatikan maupun juga menjaga kelestarian jenis burung ini.
Burung Kacer atau Kucica Kampung atau Wedusan atau Magpie Robin. Burung Kacer disebut juga Kucica Kampung dan ada juga yang memanggilnya Burung Wedusan dan sebagian lagi Burung srintil dalam bahasa inggris dinamai magpie robin dan mempunyai nama latin Copsychus saularis, sebelumnya dikelompokkan sebagai anggota keluarga Turdidae (Murai), tetapi kini dianggap sebaagi anggota Muscicapidae.
Burung Kacer adalah salah satu burung kicau di Indonesia yang cukup banyak penggemarnya, selain itu pangsa pasar juga cukup bagus sehingga harga di pasaran cukup stabil, namun seperti pada burung kicau lainnya efek dari kepopuleranya menjadikan populasinya di alam liar suram menurun drastis dibandingkan tahun 1980-1990 bahkan sampai awal 2000 juga masih cukup mudah menjumpainya di alam liar tidak seperti sekarang ini. Namun kita patut bersyukur dengan mulai bermunculan para penangkar Burung Kacer sehingga penangkapan di alam liar bisa dikurangi.
Mengingat cukup banyaknya pecinta burung ini membuat Kejuaraan Kicau dan Latber Burung Kacer sering diadakan yang banyak menghadirkan Kacer juara dari berbagai daerah dengan suara Gacor yang Ngobra atau Ngeplong sampai Mbagong. Burung Kacer merupakan burung kicau yang mempunyai tingkah yang unik yang tidak dipunyai burung kicau jenis lain, umumnya di beberapa daerah menyebutnya Mbagong yaitu membesarkan badannya saat merasa ketakutan dan kalah, selanjutnya Burung Kacer mempunyai beberapa jenis di antaranya:
Jenis-Jenis Burung Kacer
Kacer Lokal (Kacer Jawa): Burung Kacer Lokal / Kacer jawa/Kacer Hitam bernama latin Copsychus sechellarum merupakan burung yang menarik dari vocal dan penampilan. Jenis ini sangat mudah dikenali dari penampilannya dari warna bulunya yang hitam. Warna bulu putih hanya terdapat pada bagian sayapnya saja. Selain itu juga pintar menirukan kicauan dari burung jenis lain.
Kacer Kalimantan: Burung Kacer Kalimantan terbagi menjadi tiga spesies yaitu Ras Copsychus Solaris Musicus, Ras Adamasi, dan Ras Pluto. Burung Kacer jenis Ras Pluto dikenal dengan dada hitamnya penyebarannya di wilayah timur kalimantan seperti Pulau Maratua, Kalimantan Utara sampai wilayah Malaysia dan Kalimantan Selatan. Jadi penyebutan Kacer Kalimantan sebenarnya hanya menurut asal tempat atau daerah nya saja karena jika menurut asal atau daerahnya akan sulit membedakan seperti halnya Burung Kacer yang ada di Kalimantan dan Jawa terkadang sama ciri fisiknya.
Kacer Poci: Ciri fisik Burung Kacer Poci (C. saularis) mempunyai bulu berwarna hitam pada kepala, leher sebatas dada, punggung dan bagian luar ekor. Sedangkan, bulu berwarna putih terdapat pada dada, perut dan ekor bagian dalam. Burung yang bernama latin Copsychus saularis ini merupakan salah satu jenis burung yang juga mempunyai perawakan dan kicauan gacor ngobra yang mengagumkan. Kacer poci/sekoci karena warna dada yang putih, maka sebagian orang juga menyebut burung ini dengan nama kacer putih atau dada putih. Penyebaran Burung Kacer jenis ini meliputi China, India, Nepal, Thailand, Indochina, Filipina, Malaysia dan Indonesia.
Kacer Blorok: Kacer jenis ini mempunyai ciri fisik yang khas dan unik karena menurut penuturan para Kacer Mania merupakan hasil perkawainan silang di alam antara Kacer Hitam (C. sechellarum) dan Kacer Putih (C. saularis). Bisa Anda lihat motif warna hitam putih pada bulunya sangat terlihat unik dan beda dari yang lain. Tidak hanya itu, keunggulan lain yang dimiliki burung ini juga terletak pada kicauan yang dimiliki. Ia juga terkenal bisa menirukan suara gacor atau ngeplong dari jenis burung lain. Karena keunikannya ini menjadikan Kacer Blorok cukup laris di pasaran diburu para Kacer Mania.
Kacer Madagaskar: Burung Kacer jenis ini penampilannya sedikit berbeda dari umumnya kacer yang ada di Indonesia yang warna bulunya perpaduan hitam dan putih pada Kacer Madagaskar mempunyai perbedaan warna bulu pada bagian leher sebelah atas, punggung dan ekor berwarna hitam kebiru-biruan. Apalagi ketika terkena sinar matahari, maka warnanya akan terlihat lebih biru. Meskipun dari Benua Afrika namun kemampuan berkicaunya tidak kalah dari kedua saudaranya yang ada di Indonesia yaitu kacer hitam dan putih.
Di Kabupaten Kulon Progo, burung kacer sudah jarang ditemui di tempat-tempat terbuka (kebun, hutan kota, taman, dan sebagainya). Namun, malahan seringkali kita jumpai di rumah-rumah penduduk sebagai burung peliharaan, karena suaranya yang merdu. Kita merindukan agar burung ini dapat berkembang biak secara alamiah di wilayah Kulon Progo, sehingga sebagai Fauna Identitasnya Kulon Progo kelestariannya selalu tetap terjaga. (*)