You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan KALIDENGEN
Kalurahan KALIDENGEN

Kap. Temon, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

URIP IKU KUDU MANFAAT JANGAN MELIHAT KENIKMATAN ORANG LAIN KECEMASAN YANG BERLEBIHAN BISA MENGIKIS KEIMANAN

JPPI: Mayoritas Warga Minta Kemendikbud Undur Jadwal Pendaftaran Siswa Baru

ttd carik 10 Juni 2020 Dibaca 537 Kali

JPPI: Mayoritas Warga Minta Kemendikbud Undur Jadwal Pendaftaran Siswa Baru [KBR|Warita Desa] Jakarta | Sebagian besar masyarakat menginginkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) merevisi dan mengundur jadwal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020.  Hal itu terlihat dari pantauan dan pengaduan yang diterima Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI). Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji mengatakan PPDB yang digelar bulan Juni tidak mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat miskin yang terdampak pandemi COVID-19. Menurut Ubaid, hal itu menyulitkan warga membayar pendaftaran sekolah, uang gedung hingga biaya pembelian kuota internet untuk mengawal proses PPDB. "Terkumpul sebanyak 1.225 suara yang masuk ke kami. Dari semuanya itu, jika ditotal hanya ada 24 persen  yang setuju dengan PPDB dan tahun ajaran baru pada Juli 2020. Sementara sisanya, ada 59 persen diundur sampai situasi pandemi berakhir. Ada juga 17 persen yang setuju diundur pada Januari 2021. Ini menunjukan bahwa PPDB di bulan Juni ini terlalu dipaksakan," ucap Ubaid saat dihubungi KBR, Senin, (8/6/2020). Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji menambahkan, para orang tua juga keberatan jika harus membayar biaya untuk PPDB. Menurut Ubaid, akibat terdampak kesulitan ekonomi saat pandemi Covid-19, banyak orang tua tidak mampu membayar biaya SPP terutama pada jenjang SMA/SMK/MA.  Selain itu, PPDB daring dinilai tidak akan berjalan efektif karena saat pandemi Covid-19, ada banyak hambatan untuk prosesi PPDB. "Pada situasi normal saja, seperti pada tahun- sebelumnya, PPDB online menuai banyak masalah. Apalagi sekarang situasi pandemi, tentu sangat tidak efektif. Tahun lalu, PPDB online saja harus ngantri datang ke sekolah dari subuh untuk bisa masukkan data. Bagaimana dengan sekarang? Kemungkinan besar kekacauan akan kembali terulang," ungkap Ubaid. Selain itu, pembelajaran daring dianggap tidak optimal karena terkendala masalah sarana dan akses internet. Oleh karena itu, JPPI mendorong Kemendikbud untuk meninjau ulang PPDB Juni 2020 ini yang masih dalam situasi pandemi Covid-19. Oleh : Muthia Kusuma Editor: Agus Luqman

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image