You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan KALIDENGEN
Kalurahan KALIDENGEN

Kap. Temon, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

URIP IKU KUDU MANFAAT JANGAN MELIHAT KENIKMATAN ORANG LAIN KECEMASAN YANG BERLEBIHAN BISA MENGIKIS KEIMANAN

Warga Banyuwangi Sulap Popok Bayi Bekas Jadi Kerajinan

ttd carik 04 Februari 2020 Dibaca 463 Kali

Warga Banyuwangi Sulap Popok Bayi Bekas Jadi Kerajinan [KBR|Warita Desa] Banyuwangi | Sampah popok bayi sekali pakai selama ini menjadi salah satu penyebab  pencemaran lingkungan maupun terjadinya banjir. Banyak warga membuang sampah popok bayi ke sungai. Seorang warga Kabupaten Banyuwangi, Choirul Anwar gatal melihat kondisi itu. Ia pun mencari cara agar sampah popok bayi tak lagi menjadi sumber bencana. Hingga akhirnya, lahirnya paving block dan bahan kerajinan lain dari popok bayi bekas. Choirul Anwar mengatakan limbah popok bayi dia ambil dari beberapa sungai di Banyuwangi. Popok bayi itu diduga sengaja dibuang ke kali oleh masyarakat. Dalam kepercayaan sebagian orang di Jawa, jika popok bayi dibuang ke tempat sampah dan dibakar akan mengakibatkan penyakit gatal pada anaknya. Anwar mengatakan limbah popok bayi bekas ada dua manfaat yang bisa diproses menjadi kerajinan. Yang pertama kain popok dan kedua hidrogel atau gel popok yang berfungsi sebagai pemnyerap cairan basah. Ia mengolah kain popok bekas sebagai kerajinan pot bunga. sedangkan gelnya bisa dibuat kerjianan gantungan kunci, patung dan gipsum. "Jangan buang limbah popok. Kenapa dibuang? Wong diolah saja bisa. Lagian seperti musim penghujan ini  bajir itu disebabkan sampah yang menumpuk di sungai. Dengan sendirinya, kalau mengolah popok bekas itu, insyaallah lingkungan kita bersih dan terhindar dari becana seperti banjir. Itu semua kembali kepada diri kita sendiri," kata Choirul Anwar, Senin (3/2/2020) di Banyuwangi. Upaya Choirul Anwar itu kini mendapat respon positif dari masyarakat. Jika sebelumnya ia harus turun ke sungai untuk mencari bahan popok bayi bekas, kini warga yang menyuplai bahan baku popok bekas. Bahkan kiriman popok bayi bekas tidak hanya datang dari masyarakat Banyuwangi saja, tetapi juga dari berbagai daerah lain seperti Surabaya, Bandung, Jakarta, dan Pati Jawa Tengah. Untuk memaksimalkan produksi kerjainan dari popok bayi besa itu, Choirul Anwar membentuk Komunitas Peduli Lingkungan  Taman Baru (Komplit). Komunitas itu untuk menampung limbah popok bayi bekas di lingkunganya, dan menampung kiriman popok bayi bekas dari luar daerah. Oleh : Hermawan Arifianto Editor: Agus Luqman 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image