You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan KALIDENGEN
Kalurahan KALIDENGEN

Kap. Temon, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

URIP IKU KUDU MANFAAT JANGAN MELIHAT KENIKMATAN ORANG LAIN KECEMASAN YANG BERLEBIHAN BISA MENGIKIS KEIMANAN

Kerugian Ekonomi Akibat Karhutla Capai Rp 75 Trilyun

ttd carik 30 Desember 2019 Dibaca 472 Kali

Kerugian Ekonomi Akibat Karhutla Capai Rp 75 Trilyun [KBR|Warita Desa] Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kerugian ekonomi yang ditimbulkan akibat bencana besar selama 2019. Juru bicara BNPB Agus Wibowo mengungkapkan, kerugian ekonomi akibat bencana kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mencapai Rp75 triliun. "Dari luas hutan dan lahan yang terbakar, World Bank sudah menghitung kerugian Karhutla tahun 2019 ini adalah Rp75 triliun," kata Agus saat jumpa pers di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (30/12/2019). Agus Wibowo menyebut, Kalimantan Tengah merupakan provinsi dengan luas hutan terbakar terbanyak. Apalagi, Kalteng memiliki lahan gambut terbanyak dibanding wilayah lain yakni 95.941 hektare. Secara keseluruhan, luas lahan terbakar di Indonesia selama 2019 sebesar 942.485 hektare, yang terbagi pada lahan gambut seluas 269.777 hektare dan lahan mineral seluas 672.708 hektare. Dari jumlah tersebut BNPB mengklaim mengalami penurunan dibandingkan 2015. "Kalau kita lihat dari luas terdampaknya ini perbandingan dengan tahun 2015, 2015 ada 2,6 juta hektare yang terbakar kemudian 2019 1 juta kurang luasnya. Jadi turun drastis," kata Agus. Selain Karhutla, bencana besar lain yang juga menimbulkan dampak kerugian ekonomi yakni, banjir, longsor dan puting beliung di Sulawesi Selatan sebesar Rp1,3 triliun, Sulawesi Tenggara dan Konawe Utara Rp1,1 triliun. Kemudian, gempa bumi Halmahera Selatan Rp6,27 Triliun. "Sehingga jika ditotalkan kerugian ekonomi yang diakibatkan bencana besar selama 2019 mencapai lebih dari R 80 triliun," pungkas Agus Wibowo Oleh : Heru Haetami Editor: Kurniati Syahdan 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image