You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan KALIDENGEN
Kalurahan KALIDENGEN

Kap. Temon, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

URIP IKU KUDU MANFAAT JANGAN MELIHAT KENIKMATAN ORANG LAIN KECEMASAN YANG BERLEBIHAN BISA MENGIKIS KEIMANAN

Sembuh dari Corona, Pasien Diarak dari Balai Desa ke Rumah

ttd carik 02 April 2020 Dibaca 466 Kali

Sembuh dari Corona, Pasien Diarak dari Balai Desa ke Rumah [KBR|Warita Desa] Rembang | Seorang pria (sengaja tidak disebutkan namanya - red) warga Kabupaten Rembang, Jawa Tengah yang dinyatakan sembuh dari virus Corona, diarak dari balai desa menuju rumahnya, pada Selasa malam (31 Maret 2020). Saat sampai di depan pintu rumahnya, ia pun langsung melakukan sujud syukur. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kebahagiaan, setelah 14 hari menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wongsonegoro, Semarang, dan akhirnya sembuh dari terinfeksi COVID-19. Pria berusia 28 tahun tersebut mengaku sangat terharu, bisa berkumpul lagi dengan keluarganya. “Saya kangen sama ibu dan kakak saya, “ ujarnya dengan mata berkaca-kaca. Selama berada di rumah sakit, ia biasa main telepon genggam, sekadar untuk mengusir rasa jenuh. Pada pagi hari, biasanya diarahkan oleh petugas medis untuk berjemur, mendapatkan sinar matahari. Setelah dinyatakan sembuh, dokter berpesan agar tinggal di rumah (isolasi mandiri) dulu selama 14 hari. “Diminta istirahat yang cukup dan tetap jaga jarak dengan warga lain. Belum mikir kerja mas, ingin fokus pada kesehatan saya dulu,“ imbuh pria lajang ini. Setelah sembuh, apakah yang bersangkutan bisa terpapar COVID-19 lagi?  Kepala Puskesmas Pamotan, Nur Khotib yang ikut mengantarkan pasien menjelaskan sangat kecil kemungkinannya. Bahkan ia berani menyebut pasien Corona yang sudah sembuh, memiliki antibodi lebih kuat untuk menangkal COVID-19. Maka ia mengimbau masyarakat jangan menjauhi, apalagi mengucilkan. “Dalam teori kesehatan ada ya, tapi kemungkinannya sangat kecil sekali. Saya menyimpulkan ia orang Kabupaten Rembang pertama yang paling sehat terhadap virus ini, karena sudah pernah mengalami dan saya yakin di dalam tubuhnya sudah ada anti bodi. Justru saya sendiri sebagai dokter pun belum punya antibodi dan harus hati-hati, “ terang Nur Khotib. Dalam kesempatan tersebut, Nur Khotib juga menyampaikan bahwa 23 orang yang kala itu pernah kontak langsung dengan penderita, dinyatakan tidak ada seorang pun yang tertular atau terinfeksi COVID-19. “23 orang itu enggak orang dalam pemantauan (ODP), tapi berisiko. 14 hari kita pantau terus, ternyata mereka tidak ada gejala atau keluhan mencurigakan. Makanya dipastikan enggak tertular. Kecuali kalau ada gejala, baru masuk ODP. Ini enggak ada sama sekali, “ pungkas Nur Khotib. Oleh : Musyafa Editor: Fadli Gaper 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image