You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan KALIDENGEN
Kalurahan KALIDENGEN

Kap. Temon, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

URIP IKU KUDU MANFAAT JANGAN MELIHAT KENIKMATAN ORANG LAIN KECEMASAN YANG BERLEBIHAN BISA MENGIKIS KEIMANAN

Ekspor Benih Lobster Tuai Kecaman, Ini Alasan Menteri Edhy Tetap Lanjut

ttd carik 16 Desember 2019 Dibaca 472 Kali

Ekspor Benih Lobster Tuai Kecaman, Ini Alasan Menteri Edhy Tetap Lanjut [KBR|Warita Desa] Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan akan mengendalikan dan membatasi ekspor benih lobster. Dia mengklaim masih mencari cara menghindari kemungkinan masifnya ekspor benih lobster. Kata dia, masifnya penangkapan benih lobster akan mengancam ekosistem laut. "Lobster yang hari-hari ini sangat panas, dan itu tidak masalah. Semua kebijakan yang akan diambil pemangku, pengambil kebijakan akan menghadapi tantangan seperti ini, dan saya fikir ini hal yang lumrah. Mau dipojokkan ikut penyelundupan, itu biasa. Tidak usah panas. Apa saja yang menghantam kita, itu bagian dari penguatan rencana kita. Apa yang menjadi masalah, itu tugas pemerintah untuk mencari jalan keluar," lanjutnya Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan masih mengkaji seluruh rencana ekspor benih lobster. Termasuk besaran angka ekspor dan kebutuhan benih lobster nasional. Edhy mengklaim rencana ekspor benih lobster karena Indonesia belum mampu membesarkan lobster dari benihnya. "Lobster sebagai misal, kita negara yang penghasil benih lobster terbanyak di dunia, di tiap-tiap wilayah kita menghasilkan besar. Sampai menunggu benih ini ada yang membudidayakan. Sementara membesarkannya, sementara di bidang lain ada masyarakat yang hidupnya bergantung pada penangkapan benih-benih lobster ini. Ribuan orang ada disitu, apakah akan kita biarkan mereka mati kelaparan," dalihnya.    Akademisi dan Nelayan Tolak Ekspor Benih Lobster Di kesempatan terpisah, akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) Suhana menolak rencana legalisasi ekspor benih lobster. "Kalau diekspornya dalam bentuk benih itu kita rugi. Kenapa kita tidak bersabar? Kenapa tidak menunggu sampai kepada lobster itu ukuran diatas 200 gram saja? Kalau menurut penelitian, ukuran 300 gram itulah yang memiliki nilai ekonomi tertinggi. Kenapa kita tidak sabar? Artinya jangan serakah supaya lobster ini memberikan dampak ekonomi yang tinggi," kata Suhana kepada KBR, Minggu (15/12/2019). Perwakilan nelayan di Lombok, Amin Abdullah, juga menyatakan penolakan serupa. "Jadi ya kami sebenarnya tetap pada posisi tidak setuju dengan ekspor benih, tapi keran untuk mengambil benih lobster untuk dibudidayakan itu akan kami setujui. Karena benih lobster yang diekspor ke Vietnam, maka teman-teman kami yang melakukan budidaya atau pembesaran lobster itu tidak kebagian bibit dia," jelas Amin kepada KBR, Minggu, (15/12/2019). Oleh : Lea Citra Editor: Rony Sitanggang

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image