You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan KALIDENGEN
Kalurahan KALIDENGEN

Kap. Temon, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

URIP IKU KUDU MANFAAT JANGAN MELIHAT KENIKMATAN ORANG LAIN KECEMASAN YANG BERLEBIHAN BISA MENGIKIS KEIMANAN

Novavax Akan Uji Coba Vaksin COVID-19 Pertengahan 2020

ttd carik 01 Maret 2020 Dibaca 414 Kali

Novavax Akan Uji Coba Vaksin COVID-19 Pertengahan 2020 [KBR|Warita Desa] Jakarta| Perusahaan bioteknologi asal Swedia, Novavax, tengah mengembangkan vaksin untuk COVID-19. "Pengalaman kami dengan virus corona lain, seperti MERS dan SARS, memungkinkan kami bergerak cepat untuk mengatasi COVID-19 dan merancang kandidat vaksinnya," kata CEO Novavax Stanley Erk kepada Drug Target Review, Kamis (27/2/2020). Novavax mengklaim sudah melakukan sejumlah uji coba pra-klinis ke binatang. Mereka menargetkan akan terus mengembangkan vaksinnya, dan melakukan uji coba manusia pada pertengahan 2020. "Kami sekarang berada dalam posisi yang baik untuk memajukan kandidat vaksin COVID-19 ke pengujian klinis Fase I pada bulan Mei atau Juni,” kata Stanley. Selain Novavax, riset vaksin COVID-19 juga dilakukan oleh belasan laboratorium mitra WHO di berbagai negara mulai dari Cina, Jepang, India, Singapura, Thailand, Inggris, Amerika Serikat, sampai Rusia. Namun, sampai Jumat (28/2/2020) WHO belum mengumumkan kapan target spesifik hasil riset mereka akan diujicobakan pada manusia. Tim Ilmuwan Hong Kong Masih Identifikasi Virus Penyebab COVID-19 Di tempat terpisah, tim ilmuwan dari Hong Kong menyatakan masih berupaya mengidentifikasi virus SARS COV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19. "Meski ada kesamaan antara SARS dan SARS COV-2, mereka memiliki variasi genetik, dan tidak jelas apakah epitope (struktur biologis) yang imun terhadap SARS bisa efektif juga terhadap SARS COV-2," kata Prof. Matthew McKay, pimpinan tim ilmuwan dari Hong Kong University of Science and Technology (HKUST) kepada EurekAlert, Rabu (26/2/2020). "Kami menemukan bahwa hanya 20 persen dari epitope SARS yang identik dengan SARS Cov-2, dan kami yakin ini bisa menjadi kandidat (vaksin) yang menjanjikan," lanjutnya. Kendati demikian, tim Prof. Matthew McKay belum menyampaikan kapan target spesifik hasil riset mereka akan mulai diujicobakan. Oleh : Adi Ahdiat Editor: Sindu Dharmawan

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image